FISIKA-ARUS LISTRIK DAN PENGUKURAN-PERTEMUAN 1
Arus Listrik dan Pengukurannya
Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik yang melalui suatu penghantar. Dalam suatu rangkaian listrik, dapat terjadi arus listrik jika terdapat beda potensial listrik (beda tegangan listrik). Semakin banyak muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu dikatakan semakin besar (kuat) arus listriknya. Arah arus listrik dalam suatu rangkaian listrik yaitu dari potensial tinggi (+) ke potensial rendah (-). Dalam sebuah penghantar, sesungguhnya pembawa muatan listrik adalah elektron. Walaupun demikian, telah disepakati bahwa arah arus listrik berlawanan dengan arah gerak elektron. Kuat arus listrik dapat diukur dengan alat Amperemeter sedangkan beda potensial listrik dapat diukur dengan alat voltmeter.
1. Kuat Arus Listrik (I)
Besaran fisika yang menyatakan kuantitas arus listrik adalah kuat arus listrik (diberi simbol I), didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik positif Q yang mengalir melalui penampang seutas kawat penghantar per satuan waktu (t). Secara matematis,
Dengan:
I = Kuat Arus Listrik (Ampere disingkat A),
Q = Muatan Listrik (C),
t = Selang Waktu (s)
2. Cara Membaca Skala Hasil Ukur Amperemeter dan Voltmeter
Perhatikan gambar pengukuran kedua alat berikut yaitu amperemeter dan voltmeter.
Berdasarkan gambar di atas untuk mendapatkan hasil ukur, maka:
Contoh Soal dan Pembahasan:
Soal Nomor 1
Sebuah elektron bermuatan 1,6. Berapa banyak elektron harus mengalir melalui seutas kawat dalam 1 sekon agar amperemeter membaca 0,8 mA.
Jawab:
Misalkan, ada n buah elektron mengalir melalui kawat, maka muatan total yang melalui kawat:
Q = n x 1,6 x 10-19 C.
Waktu t = 1 s, kuat arus I = 0,8 x 10-3 A = 8 x 10-4 A
Dan muatan total dapat kita peroleh dengan persamaan:
Q = I.t = (8 x 10-4 A)(1) = 8 x 10-4 C
Jadi, dengan menyamakan muatan total kita peroleh persamaan:
Q = n x 1,6 x 10-19 C
Sehingga:
0 Response to "FISIKA-ARUS LISTRIK DAN PENGUKURAN-PERTEMUAN 1"
Posting Komentar