EKONOMI-JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA-PERTEMUAN 7

  

MATERI POKOK : SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SUB MATERI : JURNAL PENYESUAIAN (ADJUSTMENT) [PERUSAHAAN JASA

Pencatatan Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Perusahaan Jasa


Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entry) adalah ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di neraca saldo menjadi saldo yang “sebenarnya” sampai dengan akhir periode akuntansi.  Pada akhir periode akuntansi, banyak saldo akun di buku besar yang dapat dilaporkan tanpa perubahan apa pun dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, saldo akun kas dan akun aktiva tetap tanah, biasanya jumlah yang dilaporkan di neraca adalah sama dengan saldo di buku besar. Akan tetapi,  beberapa akun dalam buku besar memerlukan pemutakhiran (updating).

Adapun tujuan dari penulisan ayat jurnal penyesuaian adalah untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan yang ada sehingga mencerminkan keadaan aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya yang sebenarnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan mengenai penyesuaian.

Kenapa Harus Melakukan Jurnal Penyesuaian?

Pada umumnya ada 2 penyebab suatu transaksi memerlukan penyesuaian yaitu:

  • Keadaan di mana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan.
  • Transaksi yang sudah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan tetapi saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar.

Hal-hal yang Perlu Disesuaikan dalam Ayat Jurnal Penyesuaian

1. Kelompok akun yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di awal

  • Beban dibayar di muka (Prepaid Expenses)

Biaya dibayar di muka (prepaid expense) dilakukan dengan 2 cara yaitu dicatat sebagai persekot biaya atau dicatat sebagai biaya. Pos ini awalnya dicatat sebagai aset karena karena kasnya telah dibayarkan, padahal jasa atau barangnya belum diterima. Misal dibayar semua di awal tahun, untuk beban selama satu tahun. Maka ketika bertemu dengan beban pada bulannya, maka harus dituliskan beban tersebut

  • Pendapatan diterima di muka (Unearned Revenue)

Pendapatan diterima di muka (unearned revenues) dilakukan dengan 2 cara yaitu diakui sebagai utang dan diakui sebagai pendapatan. Pos ini awalnya dicatat sebagai kewajiban. Kewajiban ini kemudian berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu.

2. Kelompok yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di belakang

  • Piutang pendapatan (Accrued Revenues)

Pendapatan yang telah dihasilkan, tapi belum dicatat di akun pendapatan. Contohnya  imbalan atas jasa yang telah diberikan seorang pengacara, namun belum ditagihkan ke kliennya pada akhir periode. Pendapatan yang Anda atau perusahaan peroleh telah diberikan oleh pelanggan. Akan tetapi pelayanan belum diberikan. Maka dibuatlah penyesuaian piutang pendapatan.

  • Beban masih harus dibayar (Accrued Expenses)

Beban yang telah terjadi, tapi belum dicatat di akun beban. Ini mengacu pada suatu kewajiban yang telah dilakukan kepada perusahaan, tapi belum dibayarkan. Contohnya utang gaji kepada karyawan.

Hal lain lagi yang perlu dicatat dalam jurnal penyesuaian untuk perusahaan jasa :

  • Penyusutan aktiva tetap (Depreciation).

Alokasi biaya perolehan atau sebagian besar harga perolehan suatu aset tetap selama masa manfaat aset tersebut. Besar nilai yang dapat disusutkan adalah selisih antara harga perolehan dengan nilai sisa, yaitu nilai aset tersebut pada akhir masa manfaatnya.

  • Kerugian piutang (Bad Debt Expense).

Memperlihatkan kerugian yang aktual atas piutang yang tidak tertagih.

  • Biaya pemakaian perlengkapan (Use of Equipment Costs).

Barang-barang yang digunakan untuk menunjang operasional usaha yang sifatnya habis pakai atau dapat habis baik fisik maupun nilai ekonomisnya.

Contoh Soal Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Perusahaan Jasa

1. Biaya dibayar di muka

Membayar premi asuransi (Insurance Expense) Rp1.200.000 untuk periode 2 Februari 2019 s/d 2 Februari 2020. Maka pada saat ayat jurnal penyesuaian dibuat pada bulan Desember, premi yang dibayarkan baru sebesar (1.200.000 : 12 bulan )= Rp100.000/bulan x 10 bulan (sampai Desember) maka diperoleh angka Rp1.000.000. Ada 2 metode penyelesaiannya yaitu :

Dicatat sebagai persekot biaya atau pendekatan neraca

Jurnal tgl 2/2/2019 (pada saat membayar asuransi):

Debit

Kredit

Asuransi Dibayar di muka

Rp1.200.000

Kas

Rp1.200.000

AJP (31/12/2019) sebagai berikut

Debit

Kredit

Biaya asuransi

Rp1.000.000

Asuransi dibayar di muka

Rp 1.000.000

Dicatat sebagai biaya atau pendekatan laba rugi)

Jurnal tgl 2/2/2019 (Pada saat pembayaran asuransi):

Debit

Kredit

Biaya asuransi

Rp1.200.000

Kas

Rp1.200.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Asuransi dibayar dimuka

Rp200.000

Biaya asuransi


Rp200.000




2. Pendapatan diterima di muka

Menerima pendapatan sewa untuk 2 tahun Rp3.000.000 diterima tgl 30 Juni 2019. Perhitungan biaya sewa yang sudah terpakai sampai bulan Desember 2019 adalah terhitung 6 bulan. Maka perhitungannya adalah Rp3.000.000 : 24 bulan = Rp125.000 x 6 bulan = Rp750.000. Ada 2 metode penyelesaiannya yaitu:

Dicatat sebagai utang pendapatan atau pendekatan neraca

Jurnal tgl 30 juni 2019 (pada saat menerima uang sewa)

Debit

Kredit

Kas

Rp3.000.000

Sewa diterima dimuka

Rp3.000.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Sewa diterima dimuka

Rp750.000

Pendapatan sewa

Rp750.000

Dicatat sebagai pendapatan atau pendekatan laba rugi

Jurnal tgl 30 juni 2019 (pada saat menerima uang sewa)

Debit

Kredit

Kas

Rp3.000.000

Pendapatan sewa

Rp3.000.000

AJP (31/12/2019)

Debet

Kredit

Pendapatan sewa

Rp2.250.000

Sewa diterima dimuka

Rp2.250.000

3. Biaya yang masih harus dibayar

Masih harus dibayar gaji pegawai bulan Desember Rp300.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Biaya gaji

Rp300.000

Utang gaji

Rp300.000


4. Pendapatan yang masih harus diterima

Masih harus diterima pendapatan bunga untuk 2 bulan @Rp120.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Piutang bunga

Rp240.000

Pendapatan bunga

Rp240.000

5. Penyusutan aktiva tetap

Kendaraan dengan harga perolehan Rp70.000.000 disusutkan sebesar 10% per tahun

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Biaya penyusutan kendaraan

Rp7.000.000

Akumulasi penyusutan kendaraan

Rp7.000.000

6. Kerugian piutang

Saldo piutang perusahaan Rp1.000.000 diperkirakan 10% tidak bisa ditagih

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Kerugian piutang

Rp 100.000

Cadangan kerugian piutang

Rp 100.000

7. Biaya pemakaian perlengkapan

Saldo perlengkapan awal tahun sebesar Rp1.000.000 ternyata pada akhir tahun saldo perlengkapan tinggal Rp800.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Biaya pemakaian perlengkapan

Rp200.000

Cadangan perlengkapan

Rp200.000


0 Response to "EKONOMI-JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA-PERTEMUAN 7"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel