SENI BUDAYA_FUNGSI, TEMA, DAN NILAI ESTETIS SENI RUPA 3D_PER 8
Assalamualaikum,,, materi hari ini FUNGSI, TEMA, DAN NILAI ESTETIS SENI RUPA 3D,, tolong di catat,,,
A. FUNGSI SENI RUPA 3 DIMENSI
Adapun berikut adalah fungsi-fungsi seni rupa 3 dimensi dan penjelasannya:
1. Sebagai Hias
Fungsi seni rupa tiga dimensi yang pertama adalah sebagai hiasan. Karya yang sudah jadi, digunakan sebagai hiasan untuk mempercantik sebuah ruangan atau objek lain.
Yang paling sering kita jumpai adalah karya 3 dimensi yang berwujud benda
hias seperti vas bunga, guci penghias ruangan, piring hias dinding pajangan
dinding dan lain sebagainya.
2. Sebagai
Sarana Peringatan
3. Sebagai Sarana Belajar
Fungsi karya seni rupa tiga dimensi yang ketiga adalah
sebagai sarana belajar. Ini, untuk menunjukkan betapa banyaknya karya seni 3 D
pada jaman sebelum kemerdekaan.
Misalnya, ada banyak museum, candi-candi, atau bisa dilihat banyak relief candi borobudur yang merupakan karya 3 dimensi sebagai sarana belajar masa lalu Indonesia saat berbentuk kerajaan.
4. Sebagai Sarana Rekreasi
Fungsi karya seni rupa tiga dimensi yang ketiga adalah sarana rekreasi. Hampir sama dengan fungi sarana belajar, karena rekreasi bisa dijadikan hiburan. Pada saat study tour candi-candi dan kawasan sejarah yang memuat unsur karya seni jelas dikunjungi untuk sarana hiburan bagi manusia jaman sekarang.
5. Sebagai
Sarana Religi
Fungsi karya seni rupa tiga dimensi yang kelima adalah sebagai sarana religi. Banyak sekali masjid peninggalan jaman dahulu ataupun tempat ibadah agama lain yang memiliki banyak motif.
B. TEMA SENI RUPA 3 DIMENSI
Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini. Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis.
a. Hubungan antara manusia dengan dirinya
Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan
untuk menuangkan gagasan atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa
keindahan manusia mewujudkannya lewat media ekspresi. Media yang digunakan
dapat berupa suatu karya seni rupa seperti lukisan. Di dalam pengungkapannya
tersebut kadang seseorang menggunakan dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.
b. Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang yang ada dalam fikirannya.
c. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan.
d. Hubungan antara Manusia dengan Benda
Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga.
e. Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya
Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam
membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya.
Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang
aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai
dengan gelap terang yang tepat. Aktifitas manusia seperti kegiatan menari,
membajak sawah, berburu, jual beli di pasar, menggembala ternak, dan aktifitas
lainnya.
f. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal
Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun saat tidak sadar saat tidur. Khayalan yang muncul dibenak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme. Karya seni rupa yang dibuat pada dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.
3. NILAI ESTETIS SENI RUPA 3 DIMENSI
Nilai estetis karya seni rupa adalah suatu keindahan yang dapat dirasakan setelah memberikan penilaian seberapa indah suatu objek hasil karya seni rupa tersebut. Nilai estetis sangat berpengaruh terhadap suatu keindahan seni rupa baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Keindahan suatu karya seni rupa tidak hanya sebatas pada keindahan yang kita lihat dengan mata saja, tetapi juga terdapat pada pengalaman diri seseorang.
Nilai estetika pada karya seni rupa
tiga dimensi dapat bersifat objektif maupun bersifat subjektif. Berikut adalah
beberapa penjelasan secara singkatnya.
a. Nilai Estetis
Bersifat Objektif
Nilai estetika bersifat objektif berupa keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri dan tampak secara kasat mata.
Nilai estetis atau keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Serta beberapa keselarasan dalam menata unsur-unsur visual.
b. Nilai Estetis
Bersifat Subjektif
Nilai estetis bersifat
subjektif berupa keindahan yang tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap
oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang
yang melihatnya.
0 Response to "SENI BUDAYA_FUNGSI, TEMA, DAN NILAI ESTETIS SENI RUPA 3D_PER 8"
Posting Komentar