EKONOMI-JURNAL UMUM-PERTEMUAN 4

Materi Pokok  : Siklus akuntansi perusahan Jasa
Sub Materi      : Jurnal Umum


Jurnal Umum 


Buku Agenda/Jadwal/Notebook Harian/Mingguan Aneka Tipe Bentuk dan ...



Secara etimologis kata jurnal berasal dari bahasa Perancis, yaitu Jour yang artinya hari. Jurnal umum ini digunakan untuk mencatat berbagai aktivitas transaksi keuangan secara kronologis sesuai tanggal dengan mencantumkan nama transaksi, kelompok akun, dan nominalnya pada kolom debit atau kredit.

Jadi, pengertian jurnal umum secara singkat adalah sebuah jurnal yang dipakai untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu untuk kemudahan pengelolaan keuangan baik bagi pihak internal maupun eksternal organisasi.

Pengertian Jurnal Umum

Jurnal (the book of entry) merupakan buku yang berfungsi untuk mencatat transaksi keuangan secara berurut atau kronologis. Jurnal umum adalah bentuk paling dasar dari aneka ragam jurnal yang ditemui dalam dunia akuntansi. Beberapa perusahaan mungkin menggunakan berbagai jenis jurnal untuk laporan keuangannya, tetapi perusahaan pasti punya jurnal umum sebagai bentuk jurnal paling dasar. Melalui jurnal umum, perusahaan bisa memiliki pedoman untuk membuat laporan keuangan. 

Tujuan Dibuatnya Jurnal Umum

Setelah memahami definisinya, tentunya kita juga harus mengerti apa tujuan dibuatnya general ledger tersebut. Dengan adanya general ledger, maka kita dapat mengidentifikasi dan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan transaksi keuangan, diantaranya:

  • Identifikasi terhadap transaksi yang terjadi
  • Penilaian terhadap transaksi
  • Pencatatan dampak ekonomi dari transaksi dalam perusahaan

Selain itu, membuat general ledger juga bertujuan untuk mempermudah proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi.


Fungsi Fungsi Jurnal Umum

Pada praktiknya, jurnal umum memiliki 5 fungsi penting bagi sebuah perusahaan, khususnya perusahaan jasa. Berikut penjelasannya:

1. Fungsi Historis

Dalam general ledger, semua transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan tanggal transaksi. Dalam hal ini jurnal umum menggambarkan aktivitas suatu perusahaan setiap hari secara berurutan dan terus-menerus. Dengan kata lain, general ledger disebut memiliki fungsi historis karena dilakukan secara kronologis dan sistematis.

2. Fungsi Pencatatan

Semua transaksi yang terjadi pada perusahaan dicatat dalam jurnal umum. Dengan begitu, maka perubahan modal, biaya, kekayaan, dan pendapatan, harus dicatat terlebih dahulu ke dalam general ledger agar pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan baik.

3. Fungsi Analisis

Semua pencatatan transaksi yang dilakukan dalam jurnal umum adalah hasil analisis transaksi berupa kredit dan debit yang terpengaruh. Proses analisis ini meliputi penggolongan nama akun, pencatatan kredit atau debit, serta jumlah/ besar transaksi.

4. Fungsi Instruksi

Jurnal umum mempunyai fungsi instruktif dalam proses memasukkan data ke buku besar. Proses pencatatan dalam general ledger tidak hanya sebatas dokumen transaksi, namun bersifat perintah atau petunjuk kredit atau debit.

5. Fungsi Informatif

Di dalam general ledger terdapat informasi dan penjelasan bukti pencatatan transaksi yang terjadi pada perusahaan. Umum

 Secara teoritis jurnal umum berfungsi sebagai berikut.

  1. Fungsi pencatatan: bermakna bahwa jurnal menentukan ke akun mana dan dengan jumlah berapa suatu transaksi dicatat.
  2. Fungsi historis: pencatatan dalam jurnal dilakukan sesuai urutan waktu terjadinya transaksi.
  3. Fungsi analisis: bukti transaksi dianalisa untuk menentukan nama akun, jumlah, dan di sisi mana (debit atau kredit) suatu akun dicatat.
  4. Fungsi instruktif: untuk instruksi suatu pencatatan yang harus sesuai, agar pengisian akun tidak salah.
  5. Fungsi informatif: jurnal menyajikan informasi tentang tanggal, nama akun, keterangan singkat transaksi, dan nominal uang dalam transaksi.

Manfaat Jurnal Umum

Berdasarkan fungsinya, ada beberapa manfaat jurnal umum yang bisa didapatkan oleh suatu perusahaan, diantaranya:

  • Untuk mendapatkan informasi tentang akan terjadinya pertambahan atau pengurangan suatu perkiraan.
  • Untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan.
  • Mengetahui jumlah yang didebat atau di kredit bahwa mesti seimbang.
  • Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada buku besar sesuai pekerjaannya dengan membuat tanda (referensi)
  • Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada buku besar sesuai nomor perkiraannya dengan membuat tanda (referensi).

Bentuk Jurnal Umum

Yuk, kita lihat bentuk jurnal umum di bawah ini, di mana jumlah dibuat sedemikan rupa agar bisa memenuhi semua kriteria fungsinya.
Keterangan:

  1. Kolom tanggal untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi.
  2. Kolom nomor bukti untuk mencatat nomor bukti transaksi.
  3. Kolom keterangan untuk mencatat nama akun yang didebit atau dikredit sesuai transaksi yang terjadi.
  4. Kolom ref (referensi) untuk mencatat nomor kode akun saat jurnal diposting ke buku besar.
  5. Kolom debit dan kredit untuk mencatat nilai transaksi.
  6. Halaman untuk referensi pada buku besar.

Langkah-langkah Membuat Jurnal


  1. Catat tanggal pada kolom tanggal sesuai bukti transaksi.
  2. Isi kolom bukti dengan nomor bukti transaksi.
  3. Tulis akun yang mengalami perubahan akibat transaksi pada kolom keterangan.
  4. Akun kredit lebih menjorok ke kanan agar kedua akun tidak sejajar.
  5. Isi kolom debit dan kredit sesuai nominal yang terjadi dalam transaksi.

Tabel Saldo Normal Akun

Nama AkunDebitKreditSaldo Normal
Aset (harta/aktiva)+       Debit
Utang (kewajiban)+       Kredit
Modal+       Kredit
Pendapatan+       Kredit
Beban+       Debit

Keterangan:

  • Pada saat aset atau harta atau aktiva Anda bertambah maka catatlah pada posisi debit, sementara jika aset berkurang maka catatlah pada posisi kredit. Adapun saldo normal akun aset berada pada debit.
  • Akun utang atau kewajiban berbanding terbalik dengan aset. Jika utang bertambah maka dicatat pada posisi kredit, sementara jika utang Anda berkurang dicatat pada posisi debit. Sehingga saldo normal akun utang atau kewajiban pada sisi kredit.
  • Akun modal sama dengan akun utang, jadi jika modal bertambah dicatat pada posisi kredit dan jika modal berkurang dicatat pada posisi debit. Saldo normal modal pada sisi kredit.
  • Akun pendapatan pun sama dengan akun utang dan modal. Jika pendapatan bertambah maka dicatat pada posisi kredit dan jika pendapatan berkurang catat pada posisi debit. Sehingga saldo normal pendapatan pun pada sisi kredit.
  • Pada akun beban pencatatan sama dengan akun aset. Jika beban bertambah dicatat pada posisi debit, sementara jika beban berkurang dicatat pada posisi kredit. Dan saldo normal beban juga berada pada posisi debit.
Pencatatan Jurnal Umum

Selanjutnya, bisa melakukan pencatatan transaksi yang sudah diidentifikasi ke dalam jurnal. Sistem pencatatan ini akan menggunakan double-entry system yaitu setiap transaksi yang dicatat akan memiliki dampak pada dua posisi keuangan (debit dan kredit) dalam jumlah yang sama.

Tahapan Membuat Jurnal Umum

Berikut tahapan membuat jurnal umum secara manual yang perlu Anda ketahui.

1. Pahami Persamaan Akuntansi

Untuk membuat jurnal umum dengan benar, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami persamaan dasar akuntansi.  Persamaan dasar akuntansi yakni

Aset = Utang + Modal

yang kemudian diperluas menjadi

Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)

Pemahaman persamaan dasar akuntansi yang dimaksud juga berkaitan dengan kelompok-kelompok akun yang masuk didalamnya. Misalnya piutang usaha masuknya kelompok aset, persediaan juga masuk dalam aset dan lain sebagainya. Selain persamaan akuntansi dan kelompok akun lainnya, Anda juga harus memahami saldo normal dari setiap akun. Dengan begitu saat menemui sebuah transaksi, nantinya secara otomatis dapat langsung mengelompokkan.

2. Kumpulkan Bukti Transaksi

Jika langkah pertama berupa pengetahuan, maka langkah kedua ini merupakan langkah langsung dalam praktik. Untuk dapat menuliskan transaksi pada jurnal maka Anda harus memiliki bukti transaksi. Bukti transaksi merupakan dasar yang sangat penting untuk pencatatan sebuah transaksi pada sebuah jurnal, karena tanpa adanya bukti transaksi tidak dapat dicatat pada jurnal. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki bukti transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum. Adapun bukti transaksi dapat berupa nota, faktur, kuitansi, invoice dan lain sebagainya.

3. Identifikasi Transaksi

Langkah selanjutnya mengidentifikasi transaksi. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang boleh dicatat yakni transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dengan satuan moneter. Oleh karena itu, Anda harus mengidentifikasi transaksi sebelum melakukan pencatatan sehingga hasil pencatatan nantinya benar.

Setelah mengidentifikasi transaksi, tentukanlah pengaruh nya terhadap posisi keuangan. Untuk mempermudah, gunakan lah persamaan dasar akuntansi berikut ini.

Aset = Utang + Modal

Ingat dalam satu transaksi, sekurang-kurangnya dia akan memengaruhi dua akun.

4. Pencatatan Jurnal Umum

Tibalah proses pencatatan dalam jurnal. Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal disebut dengan penjurnalan. Sistem pencatatan yang dipakai yaitu double-entry system, maksudnya setiap transaksi yang dicatat akan berdampak pada dua posisi keuangan debit dan kredit dalam jumlah yang sama. Adapun bentuk atau format jurnal sebgai berikut:






Agar Anda lebih jelas, maka berikut akan disajikan ilustrasi soal untuk membuat contoh jurnal umum.

  1. Tanggal 5 Januari 2018, Pak Jaya menginvestasikan uangnya sebesar Rp500.000.000 pada perusahaannya PT Jaya Abadi.
  2. Tanggal 11 Januari 2018, dibayar uang sejumlah Rp20.000.000 untuk sewa kantor selama satu tahun.
  3. Tanggal 15 Januari 2018 membeli peralatan dan perlangkapan kantor masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan Rp 5.000.000.
  4. Tanggal 20 Januari 2018 menerima pendapatan dari penjualan tunai sebesar Rp10.000.000.
  5. Tanggal 25 Januari 2018 membayar gaji pegawai untuk bulan Januari sebesar Rp20.000.000.

Analisis atau identifikasi transaksi

  1. Setoran modal membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas Rp500.000.000 (debit). Modal pak Jaya bertambah Rp500.000.000 pada sisi kredit.
  2. Harta perusahaan berupa kas berkurang Rp20.000.000 (kredit) untuk membayar sewa. Namun, perusahaan juga memiliki aset berupa sewa dibayar dimuka sebesar Rp20.000.000 (debit).
  3. Aset perusahaan berupa peralatan bertambah Rp10.000.000 dan berupa perlengkapan sebesar Rp5.000.000. Tetapi aset berupa kas perusahaan berkurang sebesar Rp15.000.000.
  4. Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan bertambah pada sisi kredit sebesar Rp10.000.000. Aset perusahaan berupa kas bertambah Rp10.000.000 (debit).
  5. Beban gaji bertambah Rp25.000.000 (debit). Aset perusahaan berupa kas berkurang sebesar Rp25.000.000 (kredit).

Contoh Jurnal Umum


PT.Jaya Abadi
Jurnal Umum
Periode 31 Januari 2018





9 Responses to "EKONOMI-JURNAL UMUM-PERTEMUAN 4"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel