KIMIA-REDOKS DAN ELEKTROKIMIA (BILOKS) -PERTEMUAN 5

Sel Volta - Sel Galvani - Sel ELetrolisis, Elektrokimia Pengertian Contoh  Soal.
Asslamualaikum wr wb, Apakabar semuanya, semoga sehat selalu dan tetap semangat mengikuti Materi Kimia Bersama Bapak MUHIBUDDIN. 
 ------------------------- 
Baik, pertemuan kali ini kita akan membahas BAB selanjutnya yaitu tentan redoks dan elektrokimia, kali ini kita akan mengingat kembali konsep BILOKS, mari kita pahami bersama
-------------------------------
 jumlah muatan positif dan negatif pada suatu atom bisa kita sebut dengan bilangan oksidasi (biloks).

Teman-teman harus tahu, materi biloks ini merupakan dasar dari materi reaksi redoks (reduksi-oksidasi) yang akan dipelajari pada pembahasan berikutnya

Terdapat 8 aturan yang harus kamu ketahui dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0.

Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung atau berikatan secara kimia dengan unsur lain. Unsur bebas terbagi menjadi dua, yaitu unsur bebas berbentuk atom, seperti C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne dan unsur bebas berbentuk molekul, seperti H2, O2, Cl2, P4, S8. Kesemua unsur-unsur tersebut akan memiliki bilangan oksidasi 0.

2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya.

Contoh:

  • Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah +1, +2, dan +3.
  • Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- berturut-turut adalah +1, -2, dan -3.

3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya.

Bilangan oksidasi:

IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1.

Contoh: Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1.

IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2.

Contoh: Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2.

IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3

Contoh: Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3 adalah +3.

4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari satu.

Contoh:

Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2.

Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3.

Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4.

5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya.

Contoh:

NH4+ = +1

Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 4, maka biloks H dikalikan dengan indeks H = +4. Karena jumlah muatan NH4+ = +1, maka biloks N haruslah -3, agar ketika biloks N dan H dijumlahkan, hasilnya sesuai dengan jumlah muatannya, yaitu +1.  

6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.

Contoh:

H2O = 0

Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 2, sehingga biloks H dikalikan dengan indeks H = +1 x 2 = +2. Agar jumlah biloks H dan O sama dengan 0, maka biloks O harus bernilai -2. 

7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1.

Contoh:

Biloks H dalam AlH3 = -1.

Bukti:

Atom Al merupakan unsur logam golongan IIIA, sehingga biloks Al = +3. Ingat aturan biloks poin 6, jumlah biloks unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. Jadi, apabila biloks Al dan H dijumlahkan, hasilnya harus 0. Agar biloks Al + biloks H = 0, biloks H haruslah -3. Karena atom H memiliki indeks 3, maka biloks H : indeks H = -3 : 3 = -1. Terbukti jika biloks H dalam AlH3 adalah -1.

8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa proksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2.

Contoh: 

Biloks O dalam BaO2 = -1.

Bukti:

Atom Ba merupakan unsur logam golongan IIA, sehingga biloks Ba = +2. Jumlah biloks Ba dan biloks O harus 0 (aturan biloks poin 6). Oleh sebab itu, biloks O harus bernilai -2. Karena atom O memiliki indeks 2, jadi biloks O : indeks O = -2 : 2 = -1. Terbukti jika biloks O dalam BaO2 adalah -1


Untuk mempermudah mengidentifikasi bilangan oksidasi unsur kimia tersebut, ada beberapa aturan yang dapat dipergunakan.

  • Biloks unsur bebas dalam bentuk monoatomik, diatomik, triatomik, tetraatomik, dan seterusnya, memiliki harga nol. Contoh: Fe, C, H_2, Cl_2, F_2, O_2, P_4, dan S_8.
  • Bilangan oksidasi atom F adalah -1.
  • Atom logam selalu memiliki bilangan oksidasi positif dengan harga sesuai dengan nomor golongannya, kecuali untuk logam transisi yang memiliki biloks lebih dari satu.
  • Biloks atom Li, Na, K, Rb, dan Cs adalah +1.
  • Biloks atom Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra adalah +2.
  • Biloks atom Al adalah +3.
  • Biloks atom H umumnya adalah +1, kecuali jika berikatan dengan unsur logam, seperti Na, bilangan oksidasi menjadi negatif (-1). Senyawa atom H dengan unsur logam disebut senyawa hidrida. Contoh: biloks H dalam senyawa Natrium hidrida (NaH) adalah -1.
  • Biloks atom O umumnya adalah -2, kecuali jika berikatan dengan atom F, atau dalam senyawa peroksida dan superoksida. Bilangan oksidasi atom O adalah +2 dalam OF_2, dalam senyawa peroksida (misalnya H_2O_2) berharga -1. Adapun dalam senyawa superoksida (seperti KO_2), biloks O bernilai -1/2.
  • Jumlah seluruh biloks atom-atom penyusun satu ion sama dengan muatan ion tersebut. Contoh biloks : S^{2-} = -2; Fe^{3+} = +3; MnO_4^– = -1; dan Cr_2O_7^{2-} = -2.
  • Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk senyawa netral sama dengan nol
Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi

CONTOH:
Cara Menentukan Bilangan Oksidasi S dalam H2SO4

Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Al dalam Al2O3

Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Mn dalam KMnO4

Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Cr dalam Cr2O7-2

Cara Menentukan Bilangan Oksidasi P dalam H3PO4


CUKUP SEKIAN HARI INI KITA BAHAS KONSEP BILOKS, BESOK BARU KITA MASUK KONSEP ELEKTROKIMIA

6 Responses to "KIMIA-REDOKS DAN ELEKTROKIMIA (BILOKS) -PERTEMUAN 5"

  1. Nama: Fitria Wahyuni

    Saya sudah siap membaca semua materinya pak

    BalasHapus
  2. Yenni sukrina sudah memahami materi

    BalasHapus
  3. Zulfa Karina

    Saya sudah siap membaca semua materinya pak

    BalasHapus
  4. Fira zulfina
    Saya sudah membaca semua materinya pak

    BalasHapus
  5. Nama:safriyana

    Saya sudah selesai membaca semua materi nya pak

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel